DUMAI | Surya Online - Bertempat di Hotel Comfort Kota Dumai, penandatangan nota kesepahaman (Mou) jual beli listrik antara PT PLN Wilayah Riau dan Kepulaun Riau (WRKR) dengan PT Kawasan Industri Dumai (KID) disepakati, Jumat (19/3/2010) oleh General Manager (GM) PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Ir Oman Sumantri dan GM PT Kawasan Industri Dumai, Sukumaran, serta Wali Kota Dumai, Zulkifli AS.
“Ini sejarah bagi kita, karena krisis energi merupakan persoalan nasional. Meskipun 5 mega watt (mw) masih belum mencukupi defisit listrik di Kota Dumai. Tapi paling tidak sudah memberikan kesempatan bagi 7000 calon pelanggan yang sudah mengantri,” ujar Zulkifli AS dalam pidatonya.
Dalam MoU yang telah dirancang sejak satu bulan terakhir ini, PT KID menjual kelebihan energi listriknya sebanyak 5 MW kepada PT PLN Cabang Dumai. Pasokan listrik ini diperuntukan bagi 7000 calon pelanggan yang sudah masuk daftar tunggu sejak 2009 lalu.
Dikhususkan bagi pelanggan perumahan. Dalam kesepakatanya, perjanjian ini disesuaikan dengan PERMEN ESDM No. 3 Tahun 2009. Yaitu PLN akan membeli listrik kepada PT KID dengan harga Rp 787 per kwh. Sedangkan PLN harus menjual listrik ke pelanggan sebesar Rp 656 per kwh.
“Harga beli-nya (antara PT KID dan PLN) hampir sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Jauh lebih tinggi dari harga jual, jelas ada kerugian, tapi kan nanti disubsidi oleh pemerintah,” ujar Oman Sumantri kepada Tribun. Ditegaskannya, jual beli listrik antara PLN dengan perusahan besar adalah hal yang biasa, dan diharapkan bisa menjadi solusi untuk krisis energi.
Proyek 5 MW ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp 5.1 miliar untuk pembangunan jaringan, seperti gardu hubung, pemasangan kabel, trafo untuk perubahan tegangan. Dana ini menjadi tanggungjawab Pemko dan PLN melalui sharing budget. Telah disetujui, Pemko hanya mengeluarkan Rp 1.2 untuk penyedian trafo.
TRANSLATE
0 komentar:
Posting Komentar